BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus
mengalami perkembangan. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi tentu saja pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan
meningkatnya pengetahuan manusia, hal ini dapat menyebabkan menurunnya
norma-norma kita dalam beragama. Selain itu juga hal-hal tersebut, membawa
dampak negatif yang di antaranya munculnya agama-agama baru di dunia.
Agama
yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu agama yang hak dan
agama yang batil. Agama terdiri dari dua unsur pokok, yaitu akidah
(keyakinan-keyakinan) yang merupakan prinsip agama, dan hukum-hukum praktis
yang merupakan konsekuensi logis dari prinsip agama tersebut. Oleh karena itu,
penyusun membuat makalah ini yang mengangkat tema Agama Khususnya, tentang
Agama Kristen Protestan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari Kristen Protestan?
2. Bagaimana
asal-usul agama Kristen Protestan?
3. Siapa
pendiri agama Kristen Protestan?
4. Bagaimana
perkembangan Kristen Protestan di belahan dunia?
5. Apa
sajakah pokok ajaran Kristen Protestan?
6. Bagaimana
perpecahan dan sekte yang ada dalam Kristen Protestan?
C.
Tujuan
Masalah
1. Mampu
mengetahui pengertian dari Kristen Protestan
2. Mampu
mengetahaui asal-usul agama Kristen Protestan
3. Mampu
mengetahui pendiri agama Kristen Protestan
4. Mampu
mengetahui perkembangan Kristen Protestan yang ada di belahan dunia
5. Mampu
mengetahui pokok ajaran Kristen Protestan
6. Mampu
mengetahui perpecahan dan sekte yang ada dalam Kristen Protestan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kristen Protestan
Agama
Kristen mengandung arti “orang yang diurapi” yaitu orang yang digosok dengan
minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Kristen
mengandung arti orang-orang yang telah dibaptiskan dengan perminyakan suci itu.
Dengan pembaptisan tersebut orang telah diakui syah sebagai pengikut kristus
(orang yang diurapi).Sesuai dengan kitab injil sebagai berikut: ”…………. dan
tiada Engkau beri orang sucimu”.
Dalam
kalangan umat Kristen terdapat juga berbagai aliran dan golongan,yaitu bukan
sedikit pula jumlahnya.Aliran-aliran itu timbul karena perbedaan faham tentang
ketuhanan Tritunggal,tentang injil,dan tentang hak kekuasaan gereja dan pedeta
yaitu salah satunya adalah agama Kristen Protestan.
Protestan
adalah sebuah mashab dalam agama kisten. Mashab atau denominasi ini muncul
setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya. Kata Protetan
berarti Pro-testanum yang berarti kembali ke Injil (testanum). Kristen Protestan
memiliki 2 ciri khas yang paling menonjol, yaitu pembenaran karena iman, dan
Asas Protestan. Dalam konsepsi Protestan,iman bukan sekedar masalah
kepercayaan, yaitu diterimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti,tanpa
perlu ada bukti.Iman adalah suatu tanggapan seluruh diri manusia,yang dalam
kata-kata Emil Brunner disebut sebagai: ”suatu keseluruhan tindakan dari
seluruh pribadi.”Dengan demikian,iman menyangkut suatu gerak naikdari
pikiran:khususnya suatu keyakinan akan kekutan kreatif tuhan yang tidak
terbatas dan berada dimana-mana.[1]
2. Asal Usul Kristen Protestan
Berawal dari dunia Katholik yang memberikan
kekuasaan yang begitu besar kepada Paus ternyata menimbulkan masalah. Terutama
dari kalangan raja-raja yang merasa tersaingi khususnya dalam hal kekayaan.
Disamping itu beberapa factor lain seperti factor ekonomi, politik,
nasionalisme, paham individualism Renainsans, dan keperhatinan yang semakin
meningkat terhadap penyalahgunaan wewenang gereja, semua itu memang peranan
penting terhadap timbulnya perpecahan agama Roma Khatolik. Puncak krisis gereja
Khatolik Roma adalah ketika Paus Leo X menganjurkan penjualan surat-surat
penebusan dosa secara besar-besaran untuk mengisi kah gereja.
Anjuran Paus Leo X ini ditentang oleh seorang rahib
bernama Luther (1483-1546 M). Dua tokoh lainnya yaitu Zwingli (1484-1531M), dan
Jhon Calvin (1509-1564 M) mengikuti Luther untuk menentang gereja dengan
mengadakan gerakan yang dikenal dengan “Reformasi”. Gerakan Reformasi atau
pembaharuan ini memperoleh sambutan dari raja-raja di sebelah Utara yang mulai
tidak mengakui wewenang Paus di Roma. Sampai akhirnya timbul perang tiga puluh
tahun lamanya di daratan Eropa mulai tahun 1618 M. Kesengsaraan rakyat sebagai
akibat perang yang cukup lama itu, yang akhirnya di akhiri dengan perundingan
perdamaian di Westphalis, yang menghasilkan diakuinya Negara-negara Protestan
di Jerman, Netherland, Denmark, Norwegia, Swedia dan Inggris. Dan demikian
resmilah perpisahan dua sekte besar kembali dalam dunia Kristen yaitu Gereja
Rum Khatolik pada satu pihak dan Gereja Reformasi pada pihak lain, yang dikenal
pula dengan Protestan.[2]
3.
Pendiri
Agama Kristen Protestan
a) Martin Luther
Tokoh
pendiri agama Kristen Protestan dapat dikatakan tidak lain adalah Martin
Luther. Ia berasal dari keluarga petani di Thuringen dan dilahirkan pada 10
November 1483 di Eisleben Jerman. Ayahnya Hans Luther menginginkan agar Martin
menjadi sarjana hokum, maka ia harus mempelajari filsafat terlebih dahulu.
Ketika itu di Erfurt yang dominan adalah mata ajaran skolastik. Setelah
ia menyelesaikan pelajarannya, maka suatu ketika ditengah perjalanannya ke
Erfurt ia tertimpa Hujan deras dengan halilintar yang sambar menyambar. Karena
ia merasa takut lalu ia berdo’a, katanya Santa Anna yang baik, tolonglah aku,
aku ingin menjadi Rahib. Dua minggu setelah itu ditepati janjinya, ia masuk
biara ordo Eremit Agustin yang disiplinnya keras.
Selama
dalam biara ia mendalami teologis dan pada tahun 1507 ia ditahbiskan menjadi
imam. Sesungguhnya ia adalah Rahib yang serius, namun setiap kali ia melakukan
perjalanan batinya menjadi gelisah melihat apa yang dialaminya. Pada tahun 1510
ia diutus ke Roma, namu apa yang dilihatnya di kapel-kapel, di gereja-gereja di
Roma, ialah prilaku para klerius yang menggetarkan hatinya. Dilihatnya para
rohaniawan yang bermewah-mewah dan boros, dilihatnya para musafir yang dating
mendapatkan berbagai indulgensi dan absolusi dengan mudah.
Pada
tahun 1512 dia berhasil meraih gelar doctor dalam teologi dari Universitas
Wittenberg. Berangsur-angsur ia melepaskan kebimbangan dan keraguannya dan
menemukan kepastian bahwa Rahmat Tuhan itu bukanlah dicurahkan dengan sekramen
ke dalam jiwa manusia, melainkan kepada firman keampunan Tuhan semata. Tuhan
dapat memberikan kebebasan kepada menusia dari dosa-dosanya, namun Tuhan tidak
menuntut sesuatu dari manusia. Yang penting adalah iman. Luther menyerang cita
hidup mistik dalam gereja, yang berusaha mendapatkan keselamatan dan
persekutuan rohani langsung dari Yesus. Ia mendasarkan ajarannya pada iman
danRahmat sebagai sumber hidup manusia.
Titik
dasar ajaran Luther ialah pertemuannya dengan Tuhan di dalam Al Kitab yang
berbeda dengan ajaran Katolik tentang hubungan Tuhan dengan manusia. Ia
berpendirian bahwa Tuhan itu hanya di atas tidak ada Tuhan yang menjelma dalam
diri manusia, pengalaman manusia tidak akan dapat mencapai kemauan Tuhan,
perbuatan manusia itu mempunyai nilai sedangkan Tuhan tidak dapat dinilai.
Manusia hanya dapat mencari jalan keselamatan dengan imannya.
b) Ulrich Zwingi
Sejak
peristiwa 13 Oktober 1517 di Wittenberg di mana Luther mengumumkan 95 dalilnya,
perkembangan reformasi gereja berjalan terus walaupun banyak mengalami
hambatan. Pada tahun 1915 Ulrich Zwingli, mendukung gerakan Luther dan sejak
tahun1520 mulai aktif menyebarkan kegiatan pembaharuan, sehingga pada tahun
1522 kegiatannya itu dilarang oleh Dewan Kota Zurich (Swiss). Zwingli bukan
mundur melainkan mengajukan suatu perdebatan umum. Dalam perdebatan itu ia
mengemukakan 27 dalil dari Al-Kitab. Selanjutnya Dewan Kota mengambil
kebijaksanaan agar para pengkhotbah mulai saat itu hanya mengabarkan injil yang
sejati.
Pada
tahun 1523 dilaksanakan lagi perdebatan yang kedua, setelah selesai perdebatan
Dewan Kota memerintahkan agar mengeluarkan salib, mezbah, patung dan orgel dari
bangunan gereja, dan misa dihilangkan. Akibat pertentangan Zwingli dengan
golongan Katolik Roma, terjadilah perang. Peperangan itu dimenangkan gereja
Roma dan Zwingili mati dalam pertempuran di dekat Kapel pada tanggal 11 Oktober
1531. Jenazahnya dipotong-potong dan dibakar habis. Kaum Protestan terpaksa
menerima syarat-syarat perdamaian yang merugikan.
Antara
Luther dan Zwingli terdapat perbedaan. Luther masih mempertahankan gereja lama
asal isinya berubah, sedangkan Zwingili menghendaki perubahan kesemuanya, baik
isi maupun bentuknya. Menurut Luther soal perjamuan kudus adalah bukan
perbuatan manusia tetapi suatu anugrah Tuhan yang dikaruniakanNya untuk
menyatakan bahwa Tuhan telah mampu membenarkan manusia yang berdosa karena
kasihNya Dan anugrahNya. Sedangkan menurut Zwingili bahwa perjamuan kudus itu
adalah hubungan persaudaraan dan sebagai pernyataan jemaat Kristen yang oleh
Tuhan disadarkan sebagai kepunyaannya dan tugasnya.
c) Jean Calvin
Jean
Calvin (1509-1564) adalah seorang sarjana hokum dari Prancis yang sebagaimana
Zwingli adalah juga pengikut dan juga Erasmus. Ia memasuki gerakan reformasi
sejak tahun 1533, dikarenakan ajarannya yang mengarah pada bentuk pemerintahan
tokrasi yang berdisiplin keras maka ia diusir dari Prancis. Pada tahun
1536-1538 ia melanjutkan ajarannya di Geneva, dikarenakan di sini juga tidak
dapat diterima masyarakat maka ia diusir pula dan pindah ke Strassburg, di kota
ini ajarannya mendapat sambutan baik, kemudian ia kembali lagi ke Genava tahun
1541 sampai akhir hayatnya pada tahun 1564.
Ajaran
Calvin yang dikenal dengan sebutan “Institusio” merupakan suatu buku “katekisasi”
yang kecil bagi jemaat Kristen. Bukunya menjadi pegangan bagi kaum
Protestan selain buku besar dari Luther.
Dalam
hal ajaran pembenaran oleh iman, Calvin sejalan dengan Luther, tetapi Calvin
menekankan pentingnya “penyucian” bagi kehidupan baru umat Kristen.
Perbedaan antara ajaran Luther dan Calvin berkisar sebagai berikut:
a. Semuanya
yang bertentangan dengan Al-Kitab menyrut Luther boleh dipakai, misalnya lilin,
patung, salib dan sebagainya, sedangkan menurut Calvin semua yang tidak diatur
oleh Al-Kitab harus ditinggalkan.
b. Luther
lebih menekankan pada iman, yaitu pembenaran. Sedangkan Calvin menekankan pada
akar pembenaran, yaitu predistinasi dan buah pembenaran adalah pengudusan.
c. Menurut
Luther gereja dan penataannya adalah sesuatu yang objektif, sebagai apa yang
diberikan Tuhan, sebagai tempat mengabarkan Injil tentang pembenaran manusia
atas anugerah Tuhan yang disampaikan dalam khotbah dan sakramen. Sedangkan
menurut Calvin gereja itu bukan sekedar tempat yang objektif untuk memberitakan
keselamatan orang yang beriman tetapi juga subjektif merupakan persekutuan
orang-orang beriman dengan Kristus satu sama lain. Jemaah kudus itu hanya
diperintah oleh Kristus saja dan wajib mengajarkan kehormatan Kerajaan Allah di
dunia.
d. Organisasi
gereja menurut Luther telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada pemerintah,
sedangkan menurut Calvin gereja itu tidak bergantung dengan pemerintah. Gereja
itu memerintah diri sendiri karena Yesus Kristus satu-satunya pemerintah
mereka.
e. Menurut
Luther dalam perjamuan kudus bahwa roti dan anggur hanya lambang, dan tubuh
Kristus yang dimuliakan itu hadir di mana-mana. Menurut Calvin, roti dan anggur
adalah alat yang di gunakan untuk memberikan tubuh dan darah Kristus yang
sebenarnya kepada umat Kristiani, oleh karena tubuh itu sudah mati dan bangkit
kembali untuk kehidupan Kristiani yang sekarang di dalam Surga, maka roti dan
anggur tidak boleh dianggap sama dengan tubuh dan darahnya, melainkan hanya sebagai
tanda anugerah dan kasih Tuhan dalam Yesus Kristus.[3]
4. Perkembangan Protestan
a. Perkembangan di dunia Barat
Timbulnya
berbagai aliran dan sekte-sekte gereja Protestan adalah karena dipengaruhi oleh
adanya gereja “Pencerahan” (Aufklarung) pada pertengahan abad ke-17 dan
“revivalisme” (kebangkitan kembali). Selain itu terdapat beberapa paham
yang rasional yang telah menyebabkan manusia semakin kritis terhadap segala
sesuatu yang berasal dari nenek moyangnya, dan melahirkan kemajuan ilmu
pengetahuan yang pesat di Eropa.
Menurut
paham pencerahan kepercayaan agama Kristen adalah bersifat kuno dan tidak
rasional, maka harus diganti yang ilmiah, dengan ilmu agama yang modern dan
liberal di mana gereja harus terpisah dengan Negara Sebagian masyarakat Barat
ada yang telah menerima teologi modern, tetapi sebagian juga masih bertahan
pada Al-Kitab.
Hal
tersebut menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan keagamaan yang bersifat “reviva”
(kebangkitan kembali) seperti di Inggris dan Amerika, yang di Belanda atau
Jerman disebut “pletisme”.
b. Perkembangan di Amerika
Gereja
Kristen di Amerika sampai tahun 1783 dipengaruhi oleh gereja Angklikan Inggris,
oleh karena Amerika jajahan Inggris. Sejak abad 18 agama Kristen Protestan di
Amerika meningkat, dikarenakan usaha dari Jonathan Edwards (1703-1758). Tokoh
bangkitnya “The Great Awakening” dalam tahun 1740 dengan gerakan reveval.
Tujuannya ialah untuk memperbaiki kerusakan sebagai akibat kekacauan ortodoksi
sebagai akibat Pencerahan yang angkuh.
Dalam
abad 19-20 masyarakat Kristen Protestan di Amerika lalu terpecah-pecah di
antara penganut yang liberal dan fundamental. Aliran liberal terbuka dalam
rangka pengembangan ilmiah, sehingga timbul pandangan bahwa antara ajaran
Kristen dan ilmu pengetahuan adalah sejajar dan selaras. Kaum liberal yang
radikal dipimpin oleh William Channing dalam membahas Al-Kitab menyerang
Trinitas. Dari aliran liberal ini lahirlah yang disebut “Social Gospel”(Injil
Sosial) dengan latar belakang perkembangan industry di mana keadaan buruh tetap
dalam keadaan menyedihkan, sehingga gereja bergerak di bawah pimpinan Walter
Rauschenbusch (1861-1918) memberantas kemiskinan kaum buruh.
Sedangkan
aliran fundamental bergerak dan mengusahakan kembali agar gereja berpegang
teguh kepada asas-asas iman Kristen dan menolak pikiran yang modern. Pada tahun
1906 di Calnifornia muncul pula sekte “Pantekosta” yang ajarannya
menitikberatkan pada kegiatan bernubuat, berbahasa lidah, berusaha menyembuhkan
orang sakit, dan sebagainya. Dengan ciiri-ciri khasnya kegembiraan dan ekstae,
Pantekosta memasuki Indonesia sekitar tahun 1925 dengan salah satu cabangnya
yang disebut Gereja Bethel Injil Penuh.
c. Perkembangan di Afrika
Masuknya
Kristen di benua hitam ini sejalan dengan masa penjajahan orang-orang Barat
terutama pada abad ke-18. Tercatat tokoh perintis Kristen seperti Samuel
Crowter (1810-1892) di daerah Afrika Barat dan David Livingstonem (1813-1892)
di bagian selatan.
Di
negara-negara terutama bekas jajahan Inggris kebanyakan yang menonjol adalah
Kristen Protestan seperti di negara-negara Nigeria, Kenya, dan juga Afrika
Selatan. Sedangkan dinegara-negara seperti Angola, Mozambiquee, Zaire, yang
lebih berpengaruh adalah Katolik.
Tantangan
yang dihadapi oleh misi Kristen di Afrika adalah sebagai berikut:
·
Keadaan social
ekonomi yang lahir dari pila kehidupan yang tidak sesuai dengan budaya Afrika.
·
Adanya
kesenjangan di kalangan buruh industry dan masalah urbanisasi.
·
Nilai-nilai
kristiani yang berasal dari dunia Barat yang dianggap merusak nilai-nilai
budaya asli.
·
Kesulitan gerja
menghadapi masalah poligami, kepercayaan terhadap roh-roh leluhur yang masih
kuat.
·
Gereja-gereja
Ethiopia yang reflektif terhadap gereja-gereja Barat.
·
Gereja-gereja
Zionis (yang berlainan dari gereja Yahudi) yang bercorak sinkretis, dan
sebagainya.
d. Perkembangan di Asia
Agama
Kristen Protestan mulai berkembang di Asia pada abad 17-18 beriringan dengan
masuknya kolonialisme dari Eropa dan Inggris.
a) Di India
Kristen
Protestan masuk di India mulai dari India Selatan, terutama sejak datangnya
Bartholomeus Ziegenbalg (1684-1719) yang membawa ajaran yang sudah dipengaruhi
gerakan Pietis dan Revival. Yang penyebarannya dilanjutkan oleh William Casey
yang terkenal dengan lima pokok ajarannya, sebagai berikut:
·
Gereja dan
sekolah harus berjalan berdampingan dan setiap orang Kristen diusahakan agar
dapat membaca Al-Kitab.
·
Al-Kitab harus
diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.
·
Pemberitaan
Injil harus didasarkan pada hasil penelitian terhadap masyarakat yang akan
mendengarnya.
·
Tujuan
pemberitaan Injil agar ditekankan kepada pertobatan pribadi.
·
Harus cepat
didirikan gereja pribumi yang berdiri sendiri dengan pelayan-pelayan orang
pribumi.
b) Di Sri Langka
Pada
tahun 1650 Sri Lngka dikuasai oleh
Perserikatan Dagang Belanda (V.O.C), maka agama Kristen Protestan mulai
masuk dengan pengaruh dari India Selatan. Tantangan yang dihadapi ialah kuatnya
agama asli (Budha) yang sudah membudaya dikalangan masyarakat, disamping itu
ada juga agama Katolik. Oleh Belanda orang-orang Katoli dipaksa masuk
Protestan. Namun kenyataannya walaupun mereka sudah menyatakan menjadi
Protestan, hanya luarnya saja, mereka masih mempertahankan agama Katoliknya.
Hingga sekarang diperkirakan agama Protestan di sini hanya 1% dan 9% adalah
Katolik sedangkan yang 90% agama asli dan lainnya.
c) Di Cina
Penyebar
agama Kristen Protestan di Cina agaknya ialah pendeta dari Inggris bernama
Robert Marrison, namun usahanya kurang mendapat sambutan. Kemudian pada tahun
1833 datang lagi penginjil Inggris yang lain ialah Hudson Tylor yang
menyebarkan ajarannya dengan cara baru, yaitu dengan membentuk organisasi yang
disebut China Inland Mission. Gara-gara diusirnya orang asing dari Cina pada
tahun 1949 maka nama organisasi tersebut diubah menjadi Overseas Missionary
Fellowship.
d) Di Jepang
Pembawa
agama Kristen Protestan di Jepang belum diketahui, hanya diberitakan ada
beberapa guru Injil. Namun diantara orang Jepang yang menjadi tokohnya disebut
Toyohiko Kagawa (1888-1960). Sistem penyebaran Injil di Jepang adalah bersifat
individual, dengan pendekatan perorangan, dan dengan lembaga pendidikan system
Barat. Di samping itu dilakukan pula pendekatan terhadap masyarakat kelas bawah
yang menderita kepincangan-kepincangan social sebagai akibat program
industrialisasi besar-besaran. Aliran Kristen di Jepang ini kebanyakan
dipengaruhi oleh Protestan Inggris terutama gerakan Methodis.
e) Di Indonesia
Orang-orang
Belanda memasuki Indonesia sejak tahun 1596, pada tahun 1602 mereka mendirikan
perserikatan dengan nama V.O.C. Setelah berakhirnya V.O.C dan kekuasaan
pemerintahan diambil oleh pemerintah Belanda, barulah agama Kristen Protestan
mendapat peluang yang terbuka. Di
kota-kota besar berdirilah gereja-gereja atas prakarsa pemerintah dan dengan
guru-guru Injil yang mendapat gaji dari pemerintah.
Pada
abad ke-20 setelah gereja-gereja Protestan mengalami pembaruan, terlepasnya
gereja dan Negara, maka secara berangsur-angsur tumbuhlah berbagai aliran dan
sekte Protestan di Indonesia. Misi Protestan bukan saja dating dari Belanda
tetapi juga dari Jerman. Misalnya “Rasul Orang Batak” ialah bermukim
tetapnya Ludwing Ingwer Nommensen (1834-1918) selama 56 tahu sejak tahun
1862 yang memasuki tanah Batak dikirim oleh Rheinische Missionsgesellschaft
sampai wafatnya di Sigumpar tanggal 13 Mei 1918.
Di
masa sekarang umat Kristen Protestan yang terpecah-pecah dalam berbagai macam
gereja sedah bersatu dalam bimbingan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia yang lahir
sejak “oikumnene”dalam konferensi Pekabaran Injil se-Dunia di Edinburg
tahun 1910, yang diperkuat pada tahun 1948, dengan anggota 200 gereja lebih.[4]
5. Pokok Ajaran Kristen Protestan
Dasar-dasar dari kepercayaan dalam agama Kristen
adalah “Kristosentrisme”, artinya bahwa Yesus itu berkedudukan sebagai
sentral dari seluruh kehidupan orang Kristen. Ajaran tersebut terwujud dalam
konsepsi Inkarnasi, Penebusan, dan Trinitas, sehingga menjadi suatu system
kepercayaan yang terdiri dari 12 pasal.
Sistem Kepercayaan
Asas
yang menonjol menurut kepercayaan ajaran Protestan adalah “arti pemutlakan
terhadap hal-hal yang relative” dan “pembenaran iman”, di mana setiap umat
Kristiani sebagai manusia dapat bertemu dengan Allah dalam tiga tempat, yaitu:
·
Dalam tatanan
dan keagungan alam,
·
Dalam pribadi
Yesus Kristus yang hidup dalam sejarah
·
Dalam hati
nurani manusia.
Segi-segi kehidupan tersebut
masing-masing ada pada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Tuhan.
(a) Pengakuan Iman Rasuli
Adanya
pengakuan iman ini asalnya dibuat para Rasul yang kemudian disusun secara
bertahap sejak tahun 150 M dengan bunyinya sebai berikut:
I.
1. Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha
Kuasa, penguasa langit dan bumi.
II.
2. Dan kepeda Yesus Kristus, anak Tuhan yang
tunggal, Tuhan kita.
3. Yang terakndungn dalam Roh Kudus, lahir dari
perawan Maria.
4. Yang menderita dibawah pemerintahan Pointus
Pilatus, disalibkan, wafat dan dikuburkan turun dalam kerajaan maut.
5. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara
orang mati.
6. Naik ke surga, duduk di sebalah kanan Allah
Bapa yang Maha Kuasa.
7. Dan akan dating dari sana untuk menghakimi
orang-orang yang hidup dan mati.
III.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang
kudus.
10. Pengampunan dosa.
11. Kebangkitan daging.
12. Dan hidup yang kekal.
Dari
urutan di atas maka dapat diuraikan bahwa pada mulanya pengakuan gereja Kristen
cukup dengan rumusan singkat “Yesus adalah Tuhan atau Yesus adalah Kristus”.
Dengan pengakuan tersebut maka seseorang dapat dibabtis. Saat itu gereja
Kristen masih berada di tengah kaum Yahudi. Tapi karena orang Yahudi sudah
mempercayai Tuhannya Israel, sedangkan umat Kristen percaya kepada “Yesus
Kristus”, maka untuk pelaksanaan pembabtisan diperlukan satu pasal tambahan
yaitu pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah “Anak Allah”, Sang Mesias yang telah
dijanjikan Tuhan.
Kemudian
yang menumbuhkan pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah “Roh Kudus”. Dalam hal
ini Roh Kudus menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi Roh Kudus adalah Tuhan
yang berbicara dalam hati manusia. Demikian seterusnya, sehingga pengakuan itu
terdiri dari tiga bagian, yaitu tentang Tuhan Bapa, Yesus Kristus dan tentang
Roh Kudus. Yang mana diyakini dalam Tritunggal.
(b)
Kepercayaan
tentang Tuhan
Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan
harus dilihat dari dua pihak, di satu pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun
dari surga di lain pihak Allah menjadi manusia di dalam diri Yesus. Hal ini
digambarkan dalam kedatangan Yesus, bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan
diri sebagai Dia yang sungguh-sungguh Allah dan yang sungguh-sungguh manusia.
Sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 4: 24, bahwa:
Allah itu Roh dan barang siapa menyembah
Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan kebenaran.
Artinya
Allah itu bukan makhluk yang tidak dibatasi ole ruang dan waktu.
Allah itu Esa (U1. 6:4; 1 Kor. 8:4)
artinya bahwa Allah itu tidak dua atau tidak lebih dari satu.
Allah itu kekal, artinya tidak berubah
karena keadaan dan waktu, tidak pernah bergantung dengan makhluk lain, tidak
pernah tidak ada, baik dulu maupun sekarang.
Allah itu mempunyai sifat, dalam
keadaanNya yang selalu tepat dan benar, dan tidak terbatas, maka sifat-sifatnya
tidak diketahui oleh manusia.
Allah berada dalam Kristus, khusus
tentang nisbah antara “Allah Bapa” dan “Anak Allah”, menurut dogma Kristen
adalah “rahasia Illahi”.
(c)
Yesus
Kristus
Sebagaimana dinyatakan dalam bagian
kedua Pengakuan Iman Rasuli, Yesus Kristus mendapat kehormatan yang sama dengan
Allah Bapa, dalam arti gereja menyakini bahwa Yesus adalah sesungguhnya Allah
dan sekaligus manusia. Ditemukan dua segi pokok dalam diri Yesus, yaitu pertama
Yesus adalah manusia seperti halnya manusia pada umumnya, hanya saja tanpa
dosa. Ia lahir dari wanita, ia merasa haus dan lapar, suka dan duka, dan mati
yang dikuburkan. Kedua Yesus tergolong Allah (Yosua: penolong), karena ia
adalah juru selamat yang dating dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan
manusia adalah anak Allah yang sudah dibangkitkan dan hidup, maka Dia berkata
“Aku dan Bapa adalah Satu”.
Yesus juga disebut “Anak Allah Yang
Tunggal” kata “Anak Allah” bukan berarti Allah mempunyai anak kandung,
melainkan “Allah Yang Anak”, dalam arti Allah yang datang dalam diri manusia
Yesus.
Kedatangan Yesus merupakan berita
gembira sebagai tanda Allah mengasihi manusia. Betapa besar cinta kasih Allah
kepada manusia, sehingga Yesus melaksanakan penderitaannya, menurut apa yang
sudah direncanakan Allah untuk menebus dosa manusia.
Sehingga maksud penderitaan dan kematian
Yesus adalah:
·
Untuk
mencukupkan apa yang telah dalam Al-Kitab,
·
Untuk menyatakan
cinta kasih kepada manusia,
·
Untuk memikul
dan menanggung dosa manusia yang percaya kepadanya
·
Untuk mendamaikan
manusia dengan Allah melalui dirinya.
Sedangkan kebangkitan Yesus menurut umat Kristen mengandung arti sebagai
berikut:
·
Memperoleh
pengampunan dosa dan menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan berdasarkan
kemenangan yang diperjuangkan Kristus sebagai penebus.
·
Karena ‘manusia
lama’ itu sudah disalib bersama Kristus, maka dalam kehidupan manusia
dibangkitkan untuk memulai kehidupan yang baru.
·
Karena Yesus
adalah manusia pertama yang sudah dibangkitkan maka setiap umat Kristen
emnantikan kebangkitan mereka pada waktu kemenangan Yesus yang akan dinyatakan
kelak.
(d)
Roh
Kudus
Di
dalam bahasa arab/ibrani Ruhuk kudus artinya roh suci, semangat kekuatan yang
di berikan oleh Allah. Kalimat roh terkadang-kadang di artikan nyawa atau
malaikat. Nabi Isa di beri oleh Tuhan Roh Kudus. Tidak saja beliau tapi Tuhan
telah memberikan roh kudus kepada nabi-nabi dan orang yang di kehendakinya. [5]
Dilihat dari namanya, sifat dan peranan
karyanya Roh Kudus juga adalah Allah.Karya dan peranan Roh Kudus adalah dalam rangka menuju keselamatan manusia
sebagai berikut:
·
Menginsafkan
manusia akan pertemuannya dengan Yesus Kristus melalui penginsafan dosa manusia
karena tidak percaya kepadanya. Penginsafan tentang kebenaran karena Yesus
telah pergi kepada Bapa dan penginsafan tentang penghakiman karena penguasa
dunia, yaitu iblis sudah dihukum.
·
Melahirkan
kembali manusia secara rohani dengan syarat menusia harus beriman terlebih
dahulu kepada Yesus, sehingga ia menjadi ciptaan baru dan menerima hidup baru.
·
Mencap manusia
sebagai kepunyaan Allah bagi yang percaya dan bertobat.
·
Membabtiskan
orang yang percaya untuk menjadi anggota tubuh Kristus, yang terjadi hanya satu
kali.
·
Mendiami orang
yang percaya artinya didiami Roh Kudus dalam hidupnya.
·
Memenuhi hidup
orang yang percaya yang meliputi perasaan, kemauan, pikiran, yang dipimpin dan
dikuasai oleh Roh Kudus, yaitu dengan cara hidup penuh penyerahan, melaksanakan
firman Allah, sepenuhnya tergantung pada Allah dan mengakui segala dosa.
(e)
Sakramen
Sakramen adalah merupakan pusat dari
ibadah (liturgy) yang merupakan perbuatan lahir yang ilahi (firman yang nyata).
Sakramen disusun dan ditetapkan di Konsili Trente yang menyimpulkan bahwa
sakramen adalah alat anugerah yang bukan saja sebagai tanda dan cap anugerah
tetapi juga mengandung anugerah.
Diperlukannya sakramen adalah untuk
keselamatan agar manusia mendapat anugerah pembenaran. Menurut Kristen
Protestan sakramen itu ada dua macam yaitu “sakramen pemandian” atau “sakramen
pembabtisan” dan “sakramen ekaristi” atau “sakramen perjamuan
suci” yang juga disebut “komuni suci”, “jamuan suci”, “misa”, atau “korban
suci” dan sebagainya.
Sakramen perjamuan suci berarti ucapan
syukur, dimana ketika pelaksanannya Yesus secara rohani dan maknawi berbentuk
roti dan anggur yang menjadi makanan. Yang merupakan santapan rohani adalah
roti (Yesus Kristus) dimaksudkan agar ikatan batin antara orang-orang yang
percaya bertambah erat dengan Yesus. Di dalam perjamuan suci itu Yesus hadir
dalam rohnya dan dia akan berada dalan diri manusia yang percaya. Roti
melambangkan tubuh Yesus dan anggur melambangkan tubuh Yesus sebagai air hidup
yang harus diminum.[6]
6. Sekte-Sekte Agama Kristen Protestan
Akibat
dari berpisahnya umat Kristen Protestan dari gereja Katolik dengan ciri-ciri
Protestianismenya yang membuat tradisi tunduk pada Al-Kitab sebagai dasar
doktrin dan menegaskan “justification by
faith” (pembenaran atau kebenaran melalui agama), dengan cara menghotbah
Al-Kitab dan ketinggian moral atau peradaban pribadi, serta menolak kekuasaan
Paus, menolak Mis dan memuja para Santa. Maka sejak perlawanan tersebut
lahirlah berbagai sekte agama Kristen yang pada mulanya merupakan sekte-sekte
aliran Luther, Calvin, Anglican, Zwingli dan sekte-sekte Anabaptis.
Akibat
dari cara pembahasan Al-Kitab secara perorangan dengan penekanan ajaran
tertentu, maka cenderung melahirkan berbagai macam sekte keagamaan yang
kecil-kecil seperti adanya Gereja gereja Kongregasi, Baptis, Quaker, Metodis,
Moravia, Tentara Bala Keselamatan, Advent, Pantekosta dan lainnya.Gereja
tersebut juga Nampak di Indonesia.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Agama Kristen
mengandung arti “orang yang diurapi” yaitu orang yang digosok dengan minyak
suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Kristen mengandung
arti orang-orang yang telah dibaptiskan dengan perminyakan suci.
2. Nama
Protestan berasal dari kata “protes” yang dilancarkan oleh raja atau pangeran
Jerman yang mendukung reformasi melawan keputusan mayoritas yang beragama
Katolik. Pangeran Jerman tersebut ialah pengikut Injil kaum Luther yang
menentang tekanan yang kuat dari penguasa Roma Katolik. Dari adanya protes
mereka dalam siding di Speyer itu, maka lahirlah kaum Protestan.
3. Pendiri
agama Kristen Protestan yaitu; Martin Luther, Ulrich Zwingli, dan Jean Calvin.
4. Perkembangan
agama Kristen protestan terjadi di berbagai dunia, di antaranya:di dunia
barat,Amerika,Afrika dan Asia (India,Srilanka,Jepang,cina, Indonesia)
5. Pokok
ajaran Kristen Protestan adalah Pengakuan
Iman Rasuli, Kepercayaan tentang Tuhan, Yesus
Kristus, Roh Kudus, Sakramen.
6. Sekte-Sekte
Agama Kristen Protestan melahirkan berbagai macam sekte keagamaan yang
kecil-kecil seperti adanya Gereja gereja Kongregasi, Baptis, Quaker, Metodis,
Moravia, Tentara Bala Keselamatan, Advent,dan Pantekosta.
B. Saran
Sebaiknya
para pembaca dapat menyeimbangkan antara ilmu teknologi dengan agama, sehingga
tidak menyalahi norma-norma agama.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2008/11/9
agama-kristen-protestan.html
·
Abdul Manaf
Mudjahid.1994, Sejarah Agama-Agama. Jakarta
·
Hadikusuma
Hilman,1993. Antropologi Agama.citra aditia bakti,Bandung
·
Hakim agus,2009.
Perbandingan agama. Penerbit di penogoro, Bandung
[2] Drs. Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah
Agama-Agama. Jakarta 1994. Hal: 100
[3] Prof. H. Hilman Hadikusuma, S.H.
Antropologi Agama. Bandung 1993. Hal: 132-140
[5]
.agus hakim, perbandingan agama, hal 100
[6] Prof. H. Hilman Hadikusuma, S.H.
Antropologi Agama. Bandung 1993. Hal: 149-159
maaf, tolong anda perhatikan pengertian agama kristen diatas. Karena kami orang kristen belum pernah dengar pengertian/arti dari agama kami seperti yang anda cantumkan. Bukannya mengajak berdebat tetapi alangkah lebih baiknya anda memperhatikan dan mencari sumber yang jelas tentang arti dan pengertian dari yang namanya "agama Kristen". s'x lagi saya minta maaf
BalasHapusSelamat datang di situs Bolavita, kami adalah salah satu Agen Taruhan Terbesar
BalasHapusSabung Ayam S128, Judi Bola Sbobet Maxbet 368Bet, Casino Green Dragon 338a, Togel Klik4D Isin4D, Tangkasnet, Semua ada di Bolavita Agen Taruhan terbaik indonesia.
- Bonus Deposit Sportsbook 10% New Member
- Bonus Deposit Live Casino 5%
- Bonus Deposit Bola Tangkas 10%
- Bonus Referensi 2%-7%
- Bonus Undian Gadget Keren,
Hubungi Kami di :
WA : +6281377055002